Delilah adalah seorang perempuan lugu yang tinggal di kampung dumdumpret. Kampung dudumpret ini terletak jauh di pelosok daerah Jawa Barat, jadi tidak heran kalo hanya sedikit orang yang kenal daerah ini.
Kembali kepada Delilah. Meskipun Delilah termasuk orang kampung, tetapi Delilah adalah perempuan yang sangat cantik sekali. Matanya berwarna biru seperti mata orang bule, maklum kakek buyut Delilah adalah orang Amerika. Hidungnya mancung, dan Delilah memiliki bibir yang sangat seksi sekali bahkan lebih seksi daripada bibir Angelina Jolie. Tingginya kira-kira 179 cm, cukup tinggi bagi perempuan Indonesia. Karena kecantikannya tersebut, banyak pemuda kampung yang jatuh hati pada Delilah, tapi hanya kang Asep lah pemuda yang sangat beruntung yang dipilih Delilah sebagai kekasihnya. Kang Asep dan Delilah telah menjalin hubungan kasih sekitar 3 tahun. Mereka pertama kali bertemu ketika Delilah sedang menjalankan ospek SMA. Kang Asep sebagai senior Delilah langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Delilah, maklum fisik Delilah sangat berbeda dibanding perempuan yang lainnya. Singkat cerita mereka berpacaran. Delilah sangat cinta kepada kang Asep karena kang Asep itu jago bikin puisi dan jago bikin lagu, kang Asep sangat cinta Delilah karena selain ia cantik, ia juga memiliki suara yang sangat merdu, tetapi kang Asep suka minder kalo jalan bareng Delilah, karena Delilah lebih tinggi daripada kang Asep, tetapi hal itu tidak mengurangi rasa cinta kang Asep kepada Delilah.
Karena berbeda usia 1 tahun, setelah tamat SMA kang Asep bekerja membantu orangtuanya mengurusi ternak dan ladang. Kang Asep tidak mau melanjutkan kuliah dulu karena ia menunggu Delilah tamat SMA, kang Asep ingin sekali satu kuliahan dengan Delilah.
Singkat cerita Delilah tamat SMA, tapi ia tidak dapat melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya, maklum Delilah anak yatim piatu yang dibesarkan oleh neneknya, biaya SMA saja didapat dari beasiswa. Hal tersebut membuat kang Asep sedih. Sebenarnya Kang Asep ingin membantu Delilah, tapi tidak bisa karena ia juga hanya mempunyai biaya pas-pasan. Akhirnya dengan hasil rapat yang digelar oleh Delilah dan kang Asep mereka berdua memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Kang Asep akan kuliah disana dan Delilah akan mencari pekerjaan disana.
Dengan membawa uang dan barang seadanya dan tidak lupa membawa gitar kesayangannya, kang Asep dan Delilah pergi ke Jakarta. Di Jakarta mereka menginap dirumah pamannya Kang Asep. Karena hanya tamatan SMA, Delilah susah sekali mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Karena kasian dengan Delilah, kang Asep membantu Delilah untuk mencari pekerjaan, dan akhirnya Delilah mendapatkan pekerjaan menjadi penyanyi kafe.
Pada saat Delilah kerja, ada seorang pencari bakat dari Amerika yang melihat penampilan Delilah di kafe, sebut saja namanya Mr. T. Mr. T terkagum-kagum mendengar suara Delilah yang sangat begitu merdu. Dibelakang panggung, Mr. T mengajak Delilah berbincang-bincang sambil menawarkan pekerjaan kepada Delilah.
"Excusme, what's yo name?"
"mister bule nyarios naon nyak, saya teu ngerti?"
Mr.T menggunakan bahasa inggris untuk bicara dengan Delilah karena ia menyangka Delilah adalah orang Amerika dan bisa bicara bahasa inggris. Tetapi pada kenyataannya Delilah tidak mengerti sama sekali.
"siapa nama kamu?"
"Delilah Markonah"
"nama yang bagus"
"terimakasih. kenapa mister bule teh tiba-tiba nanya nama Delilah? ada apah yah?"
"begini, saya takjub sekali mendengar suara merdu kamu, mau tidak kamu ikut saya ke Amerika buat nyanyi disana"
"Amerikaaaaa?"
to be continued....
No comments:
Post a Comment