Kini malam menjadi masa paling panjang dan dinding-dinding menertawaiku. Aku terus mengingat sebuah bait yang diucapkan di hari keberangkatanku ke tanah itu. “Di jalan ini semua orang harus berperang, melawan orang lain, melawan dirinya sendiri.” Kelak aku tahu, bait itu adalah mantra yang menyatakan kami dilepaskan begitu saja.
Kini, aku sudah berperang. Melawan ketakutan, melawan diri sendiri, dan melawan orang lain. Aku hilang arah, di mana masa depan itu? Apakah hanya kebohongan? Bahkan di negeriku sendiri, aku melihat kelam di depanku.
Celana-celana dalam penuh bercak darah di sudut ruangan ini mengejekku. Mereka lupa bahwa mereka pernah ikut mempercantik diriku. Yang mengatakan dengan tegas pada diriku sendiri, “Pergilah. Kau pahlawan bagi negerimu! Kau adalah pundi-pundi devisa. Pergilah!” Kini mereka terpisah dariku. Mereka menjadi lawanku. Menjadi musuh yang paling kubenci karena mereka kotor, karena mereka adalah pengkhianat! Begitu mudahnya mereka dilucuti. Mereka membiarkan tubuhku digerayangi, didera, dan dinodai.
“Itu salahmu sendiri memilih pergi ke sana.”
“Diamlah!”
“Kau yang seharusnya diam! Diam untuk menyadari kesalahanmu! Karena ulahmu sendiri kau menerima apa yang kau tanam!”
“Memangnya apa yang kutanam?” kataku geram.
“Kau sengaja menggiring dirimu ke jalan yang tak kau kenal, di mana srigala menunggu untuk menerkammu. Kau malah menantang mereka bukan menyelamatkan diri.”
“Bangsat!”
Ingin kurobek celana-celana dalam itu. Ingin kulempar mereka ke dalam api. Bukankah di ruangan ini aku mencari perlindungan? Mencari pakaian yang masih bisa kukenakan untuk melindungiku. Ternyata tak ada, sudah tak ada. Mereka semua telah menjadi tumpukan pakaian kotor. Tempat di mana lalat yang membawa penyakit dan bakteri-bakteri jahat hidup.
Aku tidak menemukan pakaian bersih di ruangan ini. Namun aku juga tidak bisa keluar dari ruangan ini karena aku telanjang. Aku telanjang.
(Dianna Firefly)
*****
Dalam rangka meningkatkan minat menulis dan menyambut hari kemerdekaan Indonesia, Lingkar Puisi dan Prosa-Lembaga Bhinneka menyelenggarakan lomba menulis cerpen bertema “Cinta untuk TKI”. Tema ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap kondisi dan penderitaan para TKI yang sering kali tidak diperlakukan manusiawi oleh pihak yang mempekerjakannya bahkan di negeri sendiri
Ketentuan lomba ini sebagai berikut.
- Peserta adalah warga negara Indonesia dan memiliki kartu identitas (KTP/KTM/SIM/Kartu Pelajar atau Pasport Indonesia). Peserta adalah anggota Lingkar Puisi dan Prosa-Lembaga Bhinneka (http://www.facebook.com/groups/169713406459422/).
- Peserta wajib menyebarluaskan informasi lomba ini kepada minimal 30 teman facebook/twitter atau jejaring sosial lainnya dan men-tag salah satu admin Lingkar Puisi dan Prosa-Lembaga Bhinneka.
- Peserta hanya boleh mengirimkan satu karya cerpen dengan ketentuan.
- Peserta mengirim email dengan subyek email LOMBA CERPEN LPP JULI-AGUSTUS ke lingkarpuisiprosa@gmail.com dengan dilampiri dua file, yaitu
File pertama berisi cerpen yang dilombakan (tanpa mencantumkan nama penulis dalam
tulisan cerpen).
File kedua berisi biodata narasi 100 kata dan rekening bank serta dilampiri hasil
scan kartu identitas. Nama File cerpen diusahakan adalah judul cerpen.
Batas akhir pengiriman naskah adalah tanggal 17 Agustus 2012 pukul 20.00 WIB.
- Cerpen yang dilombakan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya, baik di media cetak maupun portal dan blog pribadi. Cerpen tidak sedang diikutkan dalam perlombaan serupa.
- Cerpen adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan sebagian atau seluruhnya.
- Cerpen ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia.
- Cerpen diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman, font 12, pada kertas A4 dengan spasi 1,5 margin 4 cm dari atas, 4 cm dari kiri, 3 cm dari bawah, 3 cm dari kanan, banyak halaman 4-10 halaman
4. Jadwal Lomba dan Hadiah
a. Teknis Lomba
Pengumpulan naskah : 10 Juli 2012 – 17 Agustus 2012
Penilaian tahap 1 (50 besar) : 18 Agustus 2012 – 25 Agustus 2012
Penilaian tahap 2 (25 besar) : 25 Agustus 2012 – 28 Agustus 2012
Penilaian tahap 3 (10 besar) : 28Agustus 2012 – 30 Agustus 2012
Penilaian tahap 4 (5 besar) : 30 Agustus 2012 – 1 September2012
Pengumuman hasil lomba : 3 September 2012 oleh Jenni Anggita
b. Hadiah:
- Juara I : Rp300.000,00 + * Antologi Puisi Karya Shinta Miranda, Constance
- Juara II : Rp200.000,00 + * Antologi Puisi Karya Shinta Miranda, Constance
- Juara III : Rp100.000,00 + * Antologi Puisi Karya Shinta Miranda, Constance
Keterangan:
Dua naskah terbaik (Juara 1 dan 2) akan dimuat di Majalah Bhinneka
Juri adalah admin dari LPP-Lembaga Bhinneka
* Hadiah tambahan berupa antologi puisi karya Shinta Miranda berjudul Constance akan diberikan jika karya memenuhi standardisasi penilaian juri.
Selamat Berkarya!
Panitia Lomba
Tabik,
Jenni Anggita
No comments:
Post a Comment