Friday, July 29, 2011

according to me

Gue benci sama yang namanya ospek, bagi gue ospek itu sama dengan ngabisin duit. Emang sih tujuan ospek itu sangat mulia, untuk membangun relation antar sesama mahasiswa/siswa dan untuk lebih mengenal kampus yang akan berfungsi sebagai tempat menimba ilmu.
Tapi kenapa ospek ngabisin duit? jawabannya adalah dari segi tugas yang ga penting  yang dikasih sama senior kepada casis (calon siswa) atau kepada maba (mahasiswa baru).
Pengalaman ospek yang pernah gue alamin, dari mulai SMP, SMA, dan ospek kuliah (yang sebentar lagi akan terjadi dikehidupan gue) itu semua sangat berhubungan dengan duit.
Dimulai waktu ospek SMP, gue inget banget hari pertama kakak-kakak osis yang sok itu nyuruh gue dan temen-temen gue yang lainnya buat beli balon gas berhubung waktu itu lagi zaman-zamannya ospek, para pedagang balon gas dengan tega sengaja menaikkan harga balonnya dua kali lipat dari pada hari biasa sehingga harga balon gas menjadi sekitar IDR4000 dari harga awal sekitar IDR2000. Kita, para manusia yang sedang di ospek dengan terpaksa mengorbankan uang IDR4000 demi menyelamatkan diri dari para senior yang siap memberikan hukuman kalau-kalau kita ga bawa salahsatu barang yang telah diperintahkan mereka. Anyway, buat apa sih balon gas itu? gue kira buat hiasan dikelas atau buat disumbangin ke anak-anak yang ga mampu beli balon, tapi ternyata pada saat pembukaan ospek, balon gas tersebut malah diterbangin ke langit, watdepak!!! itu sama aja buang-buang duit. Coba kita hitung saja misal harga satu balon IDR4000 dan satu kelas ada 40 orang 40*4000=160.000, itu baru satu kelas, sedangkan jumlah kelas 7 di SMP gue ada 9 kelas, berarti 160.000*9=1.440.000. Duit IDR 1.440.000 di buang begitu saja ke langit yang biru. Itu baru dari satu sekolahan aja bukan termasuk sekolah-sekolah lain yang juga melakukan hal yang bodoh seperti tadi. Ironis??? memang!!!
Hal tersebut semakin meyakinkan gue kalo negara Indonesia menjadi miskin bukan karena negara lain.

balon dilangit yang biru

Next, ospek gue pas SMA. Hal bagusnya pas ospek SMA, gue ga disuruh beli balon gas. Tapi, gue masih inget waktu gue disuruh bikin 2 buku tulis jadi buku tanda tangan, sama buku catatan. Persyaratannya setiap nulis harus huruf kapital semua, dan harus di enter satu baris, pemborosan tuh (untuk lebih jelas lihat gambar dibawah)

tulisanku emang jelek
Persyaratan yang lainnya yaitu bukunya gak boleh bolak balik, waaaaaah pemborosan lagi tuuuh (untuk lebih jelas lihat gambar dibawah)

harus dilewat

ga boleh bolak balik
Buku yang satu buat catatan, dan you know? ga ada hal yang harus dicatat sama sekali, intinya buku catatan cuman diisi sama biodata, pancasila, dan lagu-lagu, sisanya? nothing.
Sedangkan buku yang satunya lagi buat buku tandatangan pengurus osis, dari ketua osis sampe seksi-seksinya. dan buat buku tandatangan guru-guru. Penting? engga banget!!! apalagi gue yang harus minta sama pengurus osis buat tandatangan. Gue pikir, buat apa siiih gue minta-minta tandatangan pengurus osis sama tandatangan guru-guru, buat kenang-kenangan kah? biar nilai bagus kah? atau buat apa? gue gak tau. Sampai hari terakhir ospek, ternyata diumumkan penghargaan-penghargaan pada casis (calon siswa) seperti penghargaan casis paling terlambat, casis paling rajin, dll dan ada penghargaan casis terbanyak tandatangan!!! gue pikir, oh jadi selama ini ngumpulin tandatangan cuman buat pengahargaan kayak gitu doang? capekdeh.
Kembali ke persoalan buku, menurut gue sih ga apa-apa kali yaa ada buku ospek semacam itu, tapi kok harus dua buku segala ya? kenapa buku catatan sama buku tandatangan harus dipisah? kenapa ga disatuin aja? kan lebih menghemat. Lagipula, buku itu dibeli dengan uang. dan tanpa sadar atau tidak sekali lagi gue telah membuang-buang duit buat hal yang bodoh.

Yeaaaahhh, ospek kuliah euuuy. 12-13 agustus ospek universitas, 15-16 agustus ospek fakultas. Emang sih cuman bentar, tapi tugasnya ituloh!!!. Jujur nih, waktu pertama kali gue liat tugas-tugas ospek yang seabrek itu gue lagsung nangis, gakuat gue. Apalagi gue jauh dari orangtua tercinta. Pengen deh rasanya men-skip tanggal-tanggal itu. Ditambah tugasnya itu kebanyakan adalah membuat esay. Fyi, gue benci banget esay, pakyu!!!!
Pada hari ospek universitas, gue harus pake rok putih dan kemeja putih polos, dan gue ga punya rok putih!!! mau minjem ke orang lain, ga ada yang punya, dan terpaksalah gue harus membeli rok putih itu, dan membeli rok putih itu harus pake duit.
Pada hari ospek Fakultas, gue harus pake kemeja batik sama celana katun item, dan gue ga punya keduanya!!! mau minjem ke orang lain, ga ada yang punya, dan terpaksalah gue harus membeli kemeja batik sama celana katun item tersebut, dan membelinya itu harus pake duit.
dan lagi-lagi duit!!! hidup duit!!

so, kesimpulannya, according to me, ospek itu banyak ngeluarin duit, dan gue tekorrrr!!!

nb: doain gue yee buat ospek kuliah moga lancer-lancer aje :)

No comments:

Post a Comment