Thursday, November 5, 2009

Berbagi ilmu sosiologi :))

Saya hanya ingin berbagi hasil tugas makalah sosiologi saya kepada para pengunjung blog saya yang baru ini^o^. cek it out.....

Jenis-jenis mobilitas sosial
Tipe-tipe mobilitas sosial terdiri dari beberapa macam, yaitu : mobilitas horizontal dan vertikal, mobilitas intragenerasi dan antar generasi, mobilitas keluarga, dan mobilitas masyarakat.

Mobilitas sosial horizontal dan vertikal
Mobilitas sosial dapat berlangsung dalam dua arah, yaitu dari tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi dan tingkat yang tinggi ke tingkat yang rendah. Berdasarkan arahnya mobilitas sosial terdiri atas dua macam, yaitu mobilitas sosial horizontal dan mobilitas sosial vertikal.

Mobilitas sosial horizontal
Gerak sosial horinzoltal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosila ke kelompok sosial lain yang sederajat(kedudukan pada strata yang sama). Gerak sosial horizontal seseorang tidak mengalami perubahan dalamderajat kedudukan. Contoh : Pak Amir seorang warga negara
Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
Kesulitan yang timbul pada tingkat horizontal tidak seberat kesulitan yang dihadapi pada tingkat vertikal. Karena pada mobilitas horizontal, orang yang bersangkutan berhadapan dengan kelas sosial yang sama. Sedangkan pada tingkat vertikal, orang yang bersangkutan tersebut harus menghadapi kelas sosial yang berbeda. Perbedaan ini menyangkut masalah kebudayaan yang berlainan seperti tingkat pendidikan, pola berpikir dan perasaan, pola tingkah laku dan bahasa pergaulan yang harus digunakan.

Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat (satu strata ke strata lain yang lebih tinggi atau strata lain yang lebih rendah). Contoh : seorang anak yang duduk di sekolah taman kanak-kanak akan berusaha untuk pada waktunya naik ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (SD) dan sesudah itu naik ke SMP, kemudian naik ke SMA dan jika mungkin lalu masuk perguruan tinggi.
Setiap orang ingin maju terus mencapai kedudukan setinggi mungkin. Kedudukan tinggi itu tidak terpisahkan dari jabatan yang tinggi. Sebaliknya jabatan tinggi yang telah dipegang tidak selalu dapat dipertahankan oleh seseorang pejabat. Pejabat itu harus turun dan meninggalkan jabatannya untuk orang lain. Uraian tersebut merupakan gerak naik turun dalam ruang masyarakat.
Perpindahan dari strata bawah ke strata atas disebut juga promosi. Contoh : seorang bupati diangkat menjadi gubernur, seorang gubernur diangkat menjadi menteri, seorang menteri setelah habis masa jabatannya tidak diangkat lagi menjadi menteri, melainkan harus turun tahta dan kembali pada jabatan yang sebelumnya, atau berhenti sama sekali(pensiun).

Ciri-ciri mobilitas sosial vertikal

1). Masyarakat dengan sistem sosial terbuka
2). Setiap waga negara mempunyai kedudukan hukum yang sama tingginya
3). Gerak naik ke strata kedudukan yang lebih tinggi menuntut kesanggupan seseorang mengatasi sistem seleksi yang semakin berat

Prinsip-prinsip umum yang sangat penting bagi mobilitas sosial vertikal

1). Hampir tidak ada masyarakat yang sifat sistem pelapisan sosialnya tertutup
2). Mobilitas sosial vertikal tidak mungkin dapat dilakukan sebebas-bebasnya, sedikit banyaknya akan ada hambatan.
3). Mobilitas sosial pada masyarakat mempunyai ciri-ciri tersendiri
4). Mobilitas sosial vertikal yang disebabkan faktor ekonomi, politk, dan pekerjaan, perkembangannya berbeda
5). Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah .

Arah mobilitas sosial vertikal

1). Mobilitas sosial vertikal naik (upward mobility atau social climbing)

Seseorang atau suatu kelompok mengalami kenaikan status, yaitu dari strata yang lebih rendah ke strata lain yang lebih tinggi.
Mobilitas sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama, yaitu :

i. Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Contoh : A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah
ii. Pembentukan suatu kelompok baru. Contoh : Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.


2). Mobilitas sosial vertikal turun (downward mobility atau social sinking)

Mobilitas vertikal turun mempunyai dua bentuk utama.
i. Turunnya kedudukan. Kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya.
i. Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contoh: Juventus terdegradasi ke seri B. akibatnya, status sosial tim pun turun
Saluran mobilitas sosial vertikal

Dalam mobilitas sosial vertikal, terutama yang arahnya vertikal naik, terdapat beberapa saluran yang dapat digunakan sebagai media untuk memperoleh kedudukan sosial yang tinggi. Dalam prosesnya disebut social circulation.

Saluran mobilitas sosial diantaranya :

1). Institusi angkatan bersenjata
Angkatan bersenjata yang terdiri dari kemiliteran, kepolisian, dan agen intelegensi, dan agen keamanan negara lainnya yang berfungsi untuk mewujudkan, memelihara, dan mempertahankan stabilitas keamanan negara dari setiap hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan dari luar maupun dari dalam. Setiap warga negara berhak untuk menjadi anggota dari setiap satuan keamanan tersebut.

2). Institusi keagamaan
Ajaran agama menjelaskan bahwa setiap insan dihadapan Tuhan mempunyai kedudukan dan derajat yang sama. Agama tidak menilai dari bentuk atau keadaan jasmaniah dan harta benda yang dimilikinya. Agama hanya membedakan derajat menusia didasarkan ketaqwaan terhadap Tuhannya.

3). Institusi pendidikan
Undang-Undang Dasar tahun 1945 mengisyaratkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, yaitu dilakukan melalui pendidikan formal dan non formal. Tetapi orang-orang dari lapisan bawah sering kali mendapat hambatan terutama yang berhubungan dengan pembiayaan pendidikan.

4). Institusi politik
Lembaga politik dapat dijadikan wahana mobilitas sosial vertikall naik. Seperti pada partai politik, misalnya seseorang anggota partai politik yang potensil, berdedikasi, dan ada loyalitas tinggi terhadap organisasi dan masyarakat, mempunyai kemungkinan besar akan terpilih menjadi anggota DPR atau MPR.

5). Institusi perekonomian
Sektor ekonomi merupakan wahana yang memberikan kemungkinan paling besar bagi para pelaku mobilitas sosial vertikal naik. Lembaga ekonomi memberikan kesempatan kepada seluruh anggota masyarakat untuk membangun atau meningkatkan taraf kehidupan melalui kegiatan perekonomian.

6). Institusi keahlian
Seseorang yang menekuni suatu pekerjaan maka akan menjadi seorang yang profesional dalam bidang yang ia tekuni. Seseorang yang profesional dalam suatu bidang pekerjaan akan diperhatikan dan dibutuhkan oleh banyak orang, dan secara otomatis status sosialnya meningkat.

7). Perkawinan
Mobilitas vertikal dapat terjadi melalui perkawinan. Perempuan desa kelas rendah statusnya naik karena menikah dengan laki-lakii bangsawan. Sebaliknya, apabila perempuan berasal dari golongan bangsawan jika menikah dengan laki-laki yang berasal dari golongan bawah, maka status sosial perempuan tersebut akan turun.


Mobilitas Sosial Intragenerasi dan Antargenerasi
Yaitu mobilitas sosial berdasarkan orang-orang/individu yang melakukannya.

Mobilitas sosial intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama.Contoh: Pak Darjo adalah seorang buruh. Ia memiliki anak yang bernama Endra yang menjadi tukang becak. Kemudian istrinya melahirkan anak ke-2 yang diberi nama Ricky yang awalnya menjadi tukang becak juga. tetapi Ricky lebih beruntung sehingga ia bisa mengubah statusnya menjadi seorang pengusaha sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya di sebut Mobilitas Antargenerasi.



Mobilitas sosial antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya.Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.

Mobilitas keluarga (family mobility)
Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil, terdiri dari ayah,ibu, dan anak-anak. Dalam kurun waktu tertentu suatu keluarga mencapai tingkat kedudukan yang lebih baik atau yang lebih buruk. Kriteria yang digunakan adalah perbaikan material, seperti bentuk dan konstruksi rumah, kuantitas dan kualitas peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Sedangkan kriteria nonmaterial, seperti tingkat pendidikan. Jadi, kesimpulannya adalah mobilitas keluarga merupakan fakta sosiologis.

Mobilitas masyarakat

a. Mobilitas masyarakat di negara berkembang
Mobilitas sosial di negara-negara sedang berkembang mengalami peningkatan dan penurunan. Kebanyakan negara di Afrika, Asia (kecuali Jepang), dan Amerika Selatan diklasifikasikan sebagai negara-negara sedang berkembang. Ini menunjukkan kemajuan teknologi industri dan organisasi lembaga-lembaga ekonomi mereka belum mencapai tingkat kemajuan yang setaraf dengan negara-negara idustri, seperti Jepang, negara-negara di Amerika Utara, dan Eropa Barat.

b. Mobilitas perempuan
Secara tradisional kaum perempuan mengalami mobilitas terutama melalui perkawinan, namun sedikit sekali perempuan mencapai status sosial tinggi melaliu pekerjaan (Chase, 1975). Terutama dalam masyarakat sekuler, dewasa ini banyak kaum perempuan menuntut adanya persamaan hak dengan kaum laki-laki, seperti: memperoleh pendidikan tinggi, kesempatan bekerja, menduduki jabatan penting, dan melakukan berbagai aktivitas lain.


c. Mobilitas masyarakat miskin
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehingga tidak mampu melaksanakan kehidupan secara layak. Bahkan di negara paling makmur pun kemiskinan tetap ada. Indikasi yang menunjkkan bahwa suatu masyarakat dikategorikan miskin adalah masyarakat hidup dalam lingkingan marginal, mereka banyak mengalami hambatan biologis, psikologis, dan sosiologis, sehingga mereka merupakan kelompok yang tersisihkan. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, tuna karya, tuna wisma, tuna susila, pecandu minuman keras, dan sebagainya.


Kiranya cukup sekian (alahhhhh...) ilmu sosiologi yang dapat saya bagikan. Kapan-kapan kalo ada waktu dan gag ada kerjaan saya bakal ng-entri ilmu-ilmu lainnya. hehehe

Terimakasih.

Dadahhhhh:)

No comments:

Post a Comment